Program pengawasan Inspektorat biasanya melibatkan beberapa langkah, antara lain:
-
Perencanaan: Inspektorat merencanakan kegiatan pengawasan berdasarkan prioritas, risiko, dan kebutuhan yang telah diidentifikasi. Perencanaan ini meliputi penetapan sasaran, ruang lingkup pengawasan, dan pengalokasian sumber daya yang tersedia.
-
Pengumpulan Informasi: Inspektorat mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan pengawasan. Informasi ini dapat diperoleh melalui pemeriksaan dokumen, wawancara, pengamatan langsung, atau melalui sistem informasi yang relevan.
-
Pemeriksaan: Inspektorat melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan, proses, atau transaksi yang sedang berlangsung. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan standar audit dan teknik pemeriksaan yang relevan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur yang berlaku.
-
Analisis dan Evaluasi: Inspektorat menganalisis temuan-temuan pemeriksaan dan mengevaluasi kinerja entitas yang sedang diperiksa. Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan, penyimpangan, atau pelanggaran yang perlu ditindaklanjuti.
-
Pelaporan: Inspektorat menyusun laporan hasil pengawasan yang berisi temuan-temuan, rekomendasi perbaikan, dan saran untuk tindakan lanjutan. Laporan ini disampaikan kepada pihak yang berwenang, termasuk manajemen entitas yang diperiksa, untuk tindak lanjut dan pembenahan.
-
Tindak Lanjut: Inspektorat memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang disampaikan dalam laporan pengawasan diimplementasikan dengan benar. Tindak lanjut dilakukan untuk memastikan bahwa pelanggaran atau kelemahan yang ditemukan telah diperbaiki dan langkah-langkah pencegahan telah diambil.
