DECEMBER 9, 2022
Desa

Metode Atau Teknik Audit Internal

post-img

Dalam audit intern auditor memiliki kewenangan profesional judgement, berbagai metode audit digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan, mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan. Berikut adalah beberapa metode audit yang umum digunakan dalam audit intern:

1. **Pengujian Kepatuhan (Compliance Testing)**:
   - Metode ini digunakan untuk menentukan apakah aktivitas, transaksi, dan prosedur telah dilakukan sesuai dengan kebijakan, peraturan, dan undang-undang yang berlaku.
   - Auditor melakukan pengujian terhadap sampel dokumen dan proses untuk memastikan kepatuhan terhadap standar dan peraturan yang telah ditetapkan.

2. **Pengujian Substantif (Substantive Testing)**:
   - Pengujian substantif dilakukan untuk menilai kewajaran informasi keuangan dan non-keuangan. Ini mencakup pengujian transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
   - Metode ini melibatkan pemeriksaan dokumen, rekonsiliasi, konfirmasi, dan prosedur analitis untuk mendeteksi adanya kesalahan atau penyimpangan material.

3. **Pengamatan (Observation)**:
   - Auditor melakukan pengamatan langsung terhadap proses atau kegiatan yang sedang berlangsung untuk memahami bagaimana prosedur dilaksanakan dan mengidentifikasi potensi masalah.
   - Metode ini memungkinkan auditor untuk melihat kondisi nyata di lapangan dan memperoleh bukti visual tentang efektivitas pengendalian internal.

4. **Wawancara (Interviews)**:
   - Auditor mengadakan wawancara dengan karyawan dan manajemen untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses, kebijakan, dan lingkungan pengendalian.
   - Wawancara membantu auditor mengidentifikasi area risiko dan mendapatkan wawasan langsung dari pihak yang terlibat dalam operasional.

5. **Pemeriksaan Dokumen (Document Review)**:
   - Auditor meninjau dokumen dan catatan yang relevan, seperti kebijakan, prosedur, laporan keuangan, kontrak, dan catatan transaksi.
   - Pemeriksaan ini membantu auditor untuk menilai kepatuhan, konsistensi, dan keakuratan informasi yang didokumentasikan.

6. **Prosedur Analitis (Analytical Procedures)**:
   - Metode ini melibatkan analisis hubungan antara data keuangan dan non-keuangan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan anomali.
   - Auditor menggunakan teknik statistik dan analitis untuk mengevaluasi kewajaran dan konsistensi data serta mengidentifikasi area yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

7. **Konfirmasi Eksternal (External Confirmation)**:
   - Auditor mengirim permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga, seperti bank, pelanggan, pemasok, atau pihak lain yang terkait, untuk memverifikasi informasi yang ada dalam catatan perusahaan.
   - Konfirmasi eksternal digunakan untuk memastikan keakuratan saldo akun, transaksi, dan komitmen keuangan.

8. **Rekonsiliasi (Reconciliation)**:
   - Auditor melakukan rekonsiliasi antara dua atau lebih set catatan yang berbeda untuk memastikan konsistensi dan keakuratan informasi.
   - Rekonsiliasi umum dilakukan pada akun bank, saldo piutang, dan persediaan untuk mengidentifikasi perbedaan dan kesalahan.

9. **Pengujian Pengendalian (Control Testing)**:
   - Metode ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal yang diterapkan oleh manajemen.
   - Auditor menguji desain dan operasi pengendalian, seperti otorisasi, pemisahan tugas, dan pemantauan, untuk memastikan bahwa pengendalian tersebut berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

10. **Penelusuran (Tracing)**:
    - Auditor melacak transaksi dari awal hingga akhir, mengikuti alur dokumen dan proses untuk memastikan bahwa transaksi dicatat dan diproses dengan benar.
    - Penelusuran membantu mengidentifikasi titik lemah dalam proses dan memastikan integritas data.

Dengan menggunakan berbagai metode audit ini, auditor intern dapat memperoleh gambaran yang komprehensif tentang kondisi operasional, keuangan, dan pengendalian internal suatu organisasi, serta memberikan rekomendasi yang efektif untuk perbaikan dan peningkatan. (KOPI NGOPI)

author-img_1

Inspektorat

Penulis

Sinergi Membangun Kemandirian Ekonomi, Sejahtera untuk Semua.

About Us

The argument in favor of using filler text goes something like this: If you use arey real content in the Consulting Process anytime you reachtent.

Cart